Minggu, 25 April 2010

Ca Cervix

Seputar Kanker Serviks.
Dr. H. Najib Budhiwardoyo, SpOG


Kanker serviks atau kanker leher rahim ataupun disebut juga kanker mulut rahim merupakan kanker ganas (karsinoma) yang berasal dari sel-sel normal di mulut rahim yang mengalami perubahan kearah keganasan.

Apakah Penyebab Kanker Serviks ?
70% dari kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus) melalui trauma pada lapisan sel serviks (mulut rahim) yang terjadi akibat hubungan seksual. Tidak semua virus HPV dapat menyebabkan kanker leher. Hanya virus HPV tipe tertentu yang berisiko tinggi untuk menyebabkan terjadinya kanker serviks, yaitu tipe 16 dan 18.
Sel-sel mulut rahim yang terinfeksi tersebut akan mengalami perubahan menjadi sel yang abnormal (prakeganasan). Pada fase ini, disebut sebagai lesi prakanker. Jika keadaan ini dibiarkan tanpa pengobatan, akan berkembang menjadi kanker serviks dalam waktu 5 – 10 tahun.
Sedangkan 30% penyebab yang lain dari kanker serviks belum diketahui.

Apa saja Gejalanya ?
Pada awal stadium (lesi prakanker) tidak ada gejala yang dirasakan. Tetapi jika sudah berkembang menjadi kanker serviks, maka akan muncul gejala-gejala :
• Keputihan yang tidak khas, kadang disertai bau busuk, warna agak kuning kehijauan, bentuk lebih encer, disertai gatal dan keputihan muncul terus-menerus.
• Perdarahan pasca senggama karena adanya jaringan serviks yang rapuh dan mudah berdarah akibat kanker serviks.
• Rasa tidak nyaman pada perut atau desakan perut bagian bawah dan berlangsung terus-menerus akibat massa kanker.
Seringkali pasien datang ke dokter karena adanya perdarahan yang dikira sebagai darah haid. Sehingga jika terjadi ganggan pola haid, sebaiknya diwaspadai dan dilakukan pemeriksaan yang teliti.

Bagaimana caranya mengetahui adanya kanker serviks
Meskipun tidak ada gejala pada fase awal, tetapi kita dapat melakukan pemeriksaan sebagai deteksi dini untuk menghindari kanker serviks, yaitu dengan :
• IVA test (Inspeksi visual dengan pemakaian asam asetat)
• Pap smear
• Colposkopy (Melihat mulut rahim dengan alat pembesar)
• Biopsi

Bagaimana Penanganannya yang Tepat ?
Penanganan kanker serviks tergantung pada sejauh mana stadium kanker tersebut. Pada fase awal, mungkin hanya diperlukan obsevasi, pengobatan dengan anti virus topikal atau eksisi (pemotongan hanya pada jaringan yang terkena).
Jika sudah menjadi kanker serviks stadium I dilakukan operasi pengangkatan rahim. Stadium II A dilakukan operasi radikal diikuti kemoterapi, sedang stadium IIB sampai stadium IV hanya dilakukan radioterapi dan kemoterapi, karena pada stadium tersebut sudah tidak dapat dilakukan operasi.

Apa yang perlu dilakukan untuk mencegahnya ?
• Tidak berhubungan sex di usia dini (< 20 th)
• Setia pada pasangan
• Menggunakan kondom
• Tidak terlalu sering menggunakan anti septik vagina
• Hindari merokok
• Hindari pemakaian talk pada daerah kemaluan
• Konsumsi sayur dan vitamin (yang akan berperan sebagai anti oksidan)
• Rutin melakukan pemeriksaan pap smear
• Vaksinasi HPV

Sekilas tentang Vaksinasi HPV
Vaksin HPV dibuat dari selubung virus HPV yang akan memicu tubuh untuk membentuk antibodi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV sampai dengan 100%.
Idealnya diberikan pada perempuan pada usia 10 tahun, sehingga saat melakukan hubungan sex yang pertama ia sudah terlindungi dari infeksi HPV. Untuk perempuan yang sudah melakukan hubungan sex tetapi belum pernah divaksin, maka dianjurkan untuk melakukan pap smear dulu. Jika hasil pap smear positif terinfeksi HPV maka diberikan pengobatan lebih dulu. Jika hasilnya negatif maka bisa segera dilakukan vaksinasi.
Vaksinasi diberikan dengan menyuntikkan 0,5 cc vaksin di lengan. Diberikan sebanyak tiga kali suntikan pada bulan ke-0, 1 dan ke-6.

Tips Pemeriksaan Pap Smear :
Persiapan :
1. Pastikan anda tidak sedang menstruasi. Sebaiknya dilakukan 2 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir.
2. Hindari penggunaan obat-obatan yang diberikan melalui vagina minimal 48 jam sebelum pap smear.
3. Tidak boleh melakukan hubungan seksual dalam 24 jam sebelum pap smear.
4. Pembilasan vagina dengan berbagai macam cairan kimia tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pemeriksaan.

Pelaksanaan :
1. Informasikan sejujurnya kepada petugas hal-hal yang ditanyakan kepada anda.
2. Beritahukan kepada dokter/petugas obat apa saja yang sedang anda minum.
3. Usahakan anda dalam keadaan santai, agar saat pengambilan bahan pemeriksaan dapat dilaksanakan dengan mudah dan tanpa rasa sakit.
Lebih baik mencegah daripada mengobati
Lakukan vaksinasi dan rutin pap smear untuk mencegah
KANKER SERVIKS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar